MediaSuaraMabes, Jakarta – MTQ adalah singkatan dari Musabaqah Tilawatil Qur’an yang berarti Lomba Membaca Al-Qur’an dengan seni suara yang indah (melagukan Al-Qur’an). Ajang ini memiliki makna penting sebagai upaya umat Islam untuk menggali nilai-nilai Al-Qur’an, mendorong syiar Islam, dan membentuk generasi Qurani yang berakhlak.
Sejarahnya dimulai di Indonesia pada tahun 1940-an, dengan MTQ nasional pertama diadakan di Makassar pada tahun 1968 dan kemudian menjadi agenda rutin pemerintah untuk menyebarkan dan memperdalam pemahaman Al-Qur’an di masyarakat.
Musabaqah: Berarti perlombaan, saling mendahului, atau adu kecepatan. nda rutin pemerintah untuk menyebarkan dan memperdalam pemahaman Al-Qur’an di masyarakat.
Kecamatan Pondok Melati resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27 tingkat Kota Bekasi. Persiapan intensif mulai dilakukan, salah satunya dengan rapat koordinasi bersama pemangku jabatan dan tokoh agama di Aula Kelurahan Jatimelati, Rabu (3/9).
Sebagai tuan rumah, Heryanto camat Pondok Melati berharap dukungan penuh seluruh elemen masyarakat dan stakeholder agar penyelenggaraan MTQ berjalan lancar, meriah, dan sukses. “Kami ingin MTQ di Pondok Melati bukan hanya sukses penyelenggaraan, tetapi juga mampu mengharumkan nama Kota Bekasi di tingkat provinsi,” tegasnya.
Pada Selasa, 23 September 2025, Masjid Al Jauhar Yasfi menjadi lokasi utama penyelenggaraan Pawai Ta’aruf MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) ke-XXVII Tingkat Kota Bekasi, dimulai pukul 06.00 – 10.00 WIB. Acara ini akan melibatkan rekayasa lalu lintas di sekitar Jl. Raya Kampung Sawah dan Perumahan Puri Gading untuk kelancaran pawai yang dimulai dari Pospol Puri Gading dan berakhir di halaman Masjid Al Jauhar Yasfi.
Masjid Al Jauhar Yayasan Fisabilillah (Yasfi) di Kampung Sawah, Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, menjadi lokasi utama penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an atau MTQ Kota Bekasi 2025 pada 23-26 September 2025.
Dalam sambutan pembukaan, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan MTQ yang diselenggarakan ibarat suntikan energi bagi ummat Islam di Indonesia khususnya di Kota Bekasi untuk membumikan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. ” MTQ dapat di ibaratkan sebuah suntikan energi bagi ummat Islam, untuk membumikan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim,” ujar Walkot Bekasi.
Nilai-nilai Islami dan spirit Qur’ani sambung walikota lagi, harus dapat menjadi benih yang menumbuhkan sikap dan perilaku baik bagi insan muslim di Kota Bekasi, demikian pula dilingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia juga mengajak masyarakat khususnya ummat Islam di Kota Bekasi untuk bersama-sama menggerakkan anggota keluarganya dalam kegiatan ‘Maghrib Mengaji’
“Dikesempatan yang sangat mulia ini, saya mengajak, Yuk bersama – sama kita ajak keluarga kita dalam gerakan Maghrib Mengaji. Tilawah Al-Quran dalam gerakan Maghrib Mengaji dapat membentuk rasa damai dalam diri dan menebarkan rasa tentram. Membentuk perilaku Ihsan yang pada akhirnya menghantarkan kepada penguatan ukhuwah dalam berkehidupan,” kata Walkot. (Ring-o)