Lelang Kendaraan Pemkab Belitung Timur, Sumbang Pendapatan Daerah Rp 820 Juta

MediaInvestigasiMabes, Beltim – Sebanyak 60 lot bekas kendaraan dinas laku dalam lelang terbuka secara daring, Kamis (21/9/23). Dari hasil lelang yang berlangsung selama dua jam ini, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur memperoleh pendapatan daerah sebesar Rp820 juta.
Pelaksanaan lelang dilakukan melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pangkalpinang. Pelaksanaannya secara tertulis tanpa kehadiran peserta melalui internet (e-auction) yang bersifat penawaran terbuka (open bidding).
Pejabat Lelang KPKNL Pangkalpinang Arif Eko Prasetyo mengatakan dari total 64 lot yang ditawarkan, 60 lot laku terjual. Empat lot sisanya akan menunggu untuk dilelang pada periode selanjutnya.
Dua lot yang tidak ada peminat sama sekali yakni Mitsubitsi Kuda. Dua lainnya ada peminat, namun tidak melakukan penawaran, mungkin karena merasa barangnya belum sesuai dengan harga penawaran,” kata Arif.
Untuk jumlah peserta yang ikut lelang, Arif tidak bisa mengungkapkan secara pasti. Mengingat banyak peserta lelang yang mengikuti lebih dari satu lot.
Kalau estimasi ada 100-an peserta, kalau pembayaran jaminannya 200-an lebih, karena satu orang boleh menawar lebih dari satu lot,” ungkap Arif.
Lantaran ini lelang terbuka secara daring, banyak peserta berasal dari luar Kabupaten Beltim. Diakui Arif masyarakat banyak yang masih awam dengan lelang secara daring atau melalui internet ini.
“Kalau memang melalui lelang.go.id ini sudah lama sejak 2015 lalu kita kenalkan. Namun di daerah terpencil banyak yang masih belum terbiasa dengan proses lelang atau pendaftarannya yang menggunakan NPWP atau pembayaran non tunai,” jelas Arif.
Salah seorang peserta lelang Heru Gautama (51) mengakui sudah tiga kali mengikuti lelang yang dilaksanakan oleh Pemkab Beltim. Namun baginya ini lelang secara daring pertama yang diikutinya.
“Ikut 11 lot tapi kendaraannya ada 14, karena satu lot ada yang tiga kendaraan. Banyak pengalaman baru yang diperoleh saat lelang sekarang,” ujar Heru.
Dari 11 lot yang diikuti, pengusaha motor bekas asal Desa Lenggang Kecamatan Gantung hanya mampu memperoleh dua lot. Hal ini lantaran karena Dia belum terlalu memahami tata cara dan teknis lelang secara daring.
“Memang karena kita kurang paham. Kita merasa sudah menawar dengan harga tertinggi, namun orang lainnya mereka sudah berpengalaman menawar saat ujung-ujung waktu. Saya hanya lewat hp, jadi untuk 11 item itu mesti buka satu-satu lebih susah beda dengan lelang ketemu langsung,” kata Heru.
Meski begitu, diakui Heru lelang secara on line ini lebih masuk akal dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan lelang terbuka langsung. Mengingat logika yang bermain, tidak ada ego untuk memenangkan lelang.
“Kalau ketemuan langsung kadang-kadang ego untuk menang atau dapat itu yang lebih dominan. Karena rebutan atau gengsi kalau kalah sehingga harganya jauh melambung tinggi,” ungkap Heru.(Ramli).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *