MediaInvestigasiMabes, Aceh – Bantuan Pokir Dewan Fraksi Partai Golkar Untuk Dayah Al-muslimun Lhoksukon, Diduga Ada Kong Kalikong Fee 30%. Anggaran Dana Bantuan Pemerintah yang bersumber dari pokok pikiran (Pokir) salah satu Anggota Dewan DPRA Praksi Partai Golkar untuk Dayah Al-muslimun Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, Terkesan sangat spesial dan membengkak Hampir Mencapai Rp 2,5 Miliar lebih.
Seperti untuk Lanjutan Pembangunan Asrama Santri Sebesar Rp 2,3 Miliar lebih, dan untuk pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pengaruh Narkoba terhadap Tenaga Pendidik Dayah Terpadu Al Muslimun Lhoksukon Sebesar Rp 118 juta lebih.
“Salah seorang Mengaku tinggal di lingkungan Dayah terpadu Al-muslimun lhoksukon itu meneceritakan pada media ini, pemberian bantuan untuk pembangunan sarana dan Kegiatan Sosialisasi Pengaruh Narkoba oleh anggota DPRA Praksi Partai Golkar dari pokirnya, Diduga seperti ada sabotase dan terkesan Bantuan Famili 100, hingga beredarnya isu tak sedap di lingkungan Dayah terpadu Tersebut.” jelas Sumber itu.
Pasalnya, Seperti beredarnya isu, terkait Bantuan Lanjutan Pembangunan sarana prasarana Asrama Santriwati Dayah Al-Muslimun dimaksud, dengan besar Anggaran mampir Rp 2, 4 Miliar, Diduga adanya pemberian Fee Oleh pihak Dayah kepada dewan pemilik pokir sampai 30%.” Ucap Sumber tersebut, yang Namanya diminta tidak dituliskan pada media ini, Kamis 05 Oktober 2023.
“Tambahnya, Selain Isu dugaan pemberian Fee hingga 30% pada pemilik pokir, Realisasi anggaran Kegiatan Sosialisasi Pengaruh Narkoba terhadap Tenaga Pendidik Dayah Terpadu Al Muslimun tersebut, juga disinyalir tak sesuai Petunjuk juknis, Seperti Biaya uang Saku peserta, Pembelian Makanan, Minuman, snack para Peserta, dan pembayaran Uang Pemateri kegiatan, juga Besar Dugaan ada permainan dan penyelewengan dalam pengololaan Uang itu.
Dan butuh di telusuri, bila Perlu dilakukan pemeriksaan terhadap dua Panitia pelaksana pengolola Anggaran Dana Bantuan pokir Dewan untuk Dayah Terpadu Al-muslimun lhoksukon tersebut, sebab segala sesuatu anggaran dana baik bantuan pemerintah maupun swasta dan sumbangan lainnya untuk dayah selama ini,” Tidak transparan terhadap semua pengurus didayah ini, Hannya diketahui oleh orang-orang yang dekat dengan Pimpinan Saja.” Tutupnya
“Berdasarkan Informasi itu, Awak media ini mencoba melakukan Klarifikasi atau Kroscek kebenaran perkataan salah seorang Sumber tersebut, dengan mendatangi langsung ke Dayah Terpadu Al Muslimun Gampong, Munjee Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, di lokasi pesantren Dayah terpadu dimaksud, terlihat pembangunan yang diduga bantuan Pokir Dewan DPRA melalui Dinas pendidikan Dayah Aceh tahun anggaran 2023, telah selesai di kerjakan dan sudah di manfaatkan oleh pihak dayah.
Ketika Awak Media ini, ingin melakukan konfirmasi dengan Pimpinan Dayah itu, petugas keamanan dayah, meminta awak media ini untuk membuat perjanjian dulu, “Apa sudah buat perjanjian untuk ketemu pimpinan Bang,” Tanya petugas, jika belum, buat perjanjian dulu, baru bisa ketemu pimpinan,” jelasnya.
Kemudian petugas keamanan itu, menghubungi, salah seorang yang dikira Panitia pembangunan dayah, “Namanya Nasir, yang tinggal tak jauh dari situ, setiba ia di lokasi dayah, menjumpai awak media ini, Saat di Tanya terkait pembangunan tersebut, dirinya mengaku bukan panitia pembangunan Dayah, melainkan tukang pembangunan Dayah itu.
Saya bukan panitia, saya kepala tukang yang kerja pembangunan asrama santri bantuan dari Dinas dayah Aceh baru-baru ini, dan sudah selesai saya kerjakan, kalau terkait anggaran tanya saja pada Panitianya,” Tgk Ismail Johan, saya tidak tahu apa-apa masalah ada Fee atau tidak.”Jelasnya
Sambung ia, Jikapun ada kan tidak mungkin saya katakan’ itu pada kamu.”Ucap Nasir Dengan Nada Kesal sambil mengatakan, saya pikir Gubernur yang datang, hingga saya di telpon, saya lagi istirahat, Tuturnya.
Sementara itu, Tgk Ismail Johan, yang di sebut sebagai panitia pembangunan Dayah Al-muslimun lhoksukon tersebut, ketika dihubungi awak media ini, via telepon, mengaku sedang ada acara diluar, dan ia mengatakan terkait bantuan bangunan Asrama Santriwati didayah al-muslimun telah selesai di Lakukan pekerjaannya.
Saat awak media, menyinggung tentang isu adanya dugaan pemberian Fee, pada anggota dewan pemilik pokir untuk mendapatkan bantuan bangunan Dayah itu, Tgk Ismail Johan, langsung memotong pembicaraan, dan mengatakan “Saya lagi diluar jika mau pertanyakan itu, lain kali saja datang ke Dayah, disaat saya ada didayah, Sembari menutup pembicaraannya, dengan tidak mengucapkan Salam sekalipun. Sementara itu, Dewan dari Fraksi Partai Golkar tersebut sampai berita ini tayang belum dapat tersambung.
(Hanafiah)